Senin, 18 September 2017

Anggap Saja Ini Hutang Cerita Saya Selama Setahun Belakangan Ini

Wah, sudah lama banget tidak menulis di laman ini.
Hmmh, ada banyak hal yang ingin saya tuangkan sebenarnya tapi setelah saya pikir-pikir rasanya saya hanya ingin menceritakan kisah baru saya.
Ya, karena memang masih baru banget.
Ehem.
Selama kurang lebih dua bulanan ini saya dekat dengan seseorang. Iya, seseorang yang beberapa bulan ini banyak mengisi hari-hari saya.
Kisah yang berawal dari sebuah usaha teman saya yang ingin mengenalkan saya dengan seseorang. Meski awalnya saya tidak terlalu antusias karena menganggap hanya bercandaan ternyata memang beneran teman saya itu memperkenalkan saya dengan seseorang, teman (calon ) suaminya kala itu. 
Berawal dari sebuah temu yang berujung seperti sekarang ini.
Kalau mengingat-ingat jumpa pertama saya dengan dia, rasanya pengen ketawa lagi. Perjumpaan yang berisi keakward-an dan kecanggungan. Syukur Hesty dan Uphy ada saat itu jadi situasi sedikit aman dan terkendali. Hahaha...
Jumpa di mana saya langsung merasa klik dengan dia dan entah merasa ada keinginan untuk mengenal dirinya lebih jauh.
Obrolan awal yang berisi kecanggungan di whats app lalu mengalirlah semuanya. Merasa seakan-akan saya bercermin ketika ngobrol dengannya, karakter yang hampir sama dengan diri saya.
Saya merasa nyaman dan tak malu menjadi diri saya sendiri.
Beberapa pekan kemudian, timbul banyak keresahan di dada saya mengenai status kami yang entah harus dibawa kemana. Lalu pada akhirnya saling mengungkapkan perasaan masing-masing.
Kala itu, di tanggal 27 Juli 2017.
Hahaha, tapi kita berdua tertawa menyepakati tanggal tersebut. Kami bukan lagi sepasang remaja soalnya.
Dekat denganmu yang baru beberapa bulan ini tapi kok rasanya kita sudah lama kenal, berasa sudah bertahun-tahun lamanya.
Dia pun merasa seperti itu.
Kami terpisah jarak. Dia di pulau Jawa tepatnya di kota Surabaya dan saya di pulau Sulawesi tepatnya di Maros.
LDR-an dengannya memang bukan perkara yang mudah buatku. Meski sebelumnya memang saya pun sudah mengalami hal serupa dengan seseorang di masa lalu tapi entah kali ini rasanya begitu berbeda.
Perjalanan kami pun sering tak mulus. Entah saya yang kadang baperan dan ngambekan atau dia.
Sering terjadi cek-cok karena keegoisan dan keras kepala masing-masing.
Tapi setelah itu diselesaikan dengan cara damai, saling meminta maaf.
*bersambung