Minggu, 28 September 2014

Temu Tak Terduga

Hari di mana kita bertemu (lagi) setelah hari itu, entah mengapa saya merasakan degup jantung luar biasa yang tidak karuan. Sekujur tubuhku rasanya kaku, tangan dan kaki terasa dingin. Ah, entah saya juga tak tahu. Saya pun tak ingin memandang wajahmu secara langsung, takut perasaan yang selama ini saya ajak berdamai setelah hari itu kembali bergejolak.
Meski kamu sempat menegur saya dan mengatakan bahwa saya sombong, maaf, saya tidak bermaksud untuk seperti itu. Saya hanya tidak bisa mengontrol kecanggungan saya.