Sabtu, 29 Desember 2012

#Ceracau

Berharap kemarin itu terakhir aku menangis mengenang semua lukaku.
Tak ingin lagi mengikuti jejakmu yang tak pernah kau harap itu aku.
Aku ingin berjalan bebas, walau ada kamu tapi tak ingin berjalan beriringan denganmu.
Biar semua rindu kusematkan pada lembaran-lembaran goresan tinta hitam di jeda asaku.

Sejuta senyum menantiku di sana.
Ada bayangan orang lain yang akan menemaniku dalam perjalanan rasa.
Aku ingin menikmati senja di pelataran pantai.
Menjelajahi waktu tanpa ditemani sepi

Rabu, 26 Desember 2012

Memorian

Malam semakin larut, sepi yang menemaniku tak kunjung beranjak.
Rinai hujan telah lewat, bergantikan udara dingin yang merasuk sampai ke tulang.
Masih tentang sajak-sajak rindu berbaris asa.
Hei, kamu ke mana?
Aku sendiri di gelap ini.
Kupeluk erat bayangmu yang kini mulai memudar.
Air mataku luluh.
Hatiku remuk.
Biar, biar kusematkan rindu pada titah yang tak bertuan.
Tak kuhapus jejakmu di memoriku.
Ah, aku masih ingin menikmati suara merdumu, tatapan hangatmu, meski hanya mimpi.
*Masih tentang kamu.

Jumat, 21 Desember 2012

Terbiasa [Tanpamu]

Ketika harus mulai [lagi] terbiasa dengan rutinitas yang walau itu-itu saja. Kubiarkan diriku menghela napas sejenak. Mencoba meresapi semua yang terjadi beberapa bulan yang lalu sampai detik ini. Ya, kini aku mulai lagi berteman sepi sejak hari itu dan entah sampai kapan, aku tak tahu.
Walau rasa rindu itu masih tetap ada untukmu, tapi cukup hanya sebuah rindu. Rasa suka itu memang sudah memudar perlahan terbawa waktu yang terus bergulir, namun entah wajah dan suaramu kadang masih jelas ada di hadapanku.
Aku masih di sini dengan segudang asa yang tak tahu ke mana ujungnya. Dengan segudang rindu yang ku tak tahu harus kemana berlabuh. Cukup sepi yang bisa menghiburku malam ini.
Dan memang, harus terbiasa, tanpamu.

Senin, 17 Desember 2012

16 Desember With Them [Sahabat 5 cm Makassar]

At Desa Nelayan, Kel. Untia, Kecamatan Biringkanayya Makassar.



Capek dan lelah terbayarkan di tempat ini. Senang bisa menghabiskan waktu bersama kalian, orang-orang hebat bin keren.

Jumat, 14 Desember 2012

Hujan di 14 Desember

Cumolo nimbuzz menyapa riak-riak senja di kaki horizon.
Angin menari-nari riang mengarak awan.
Tetes demi tetes air langit turun ke bumi.
Tanah mulai tersenyum, bercumbu dengan rumput yang bergoyang.
Kuhirup petrichor lekat-lekat.
Ah, nikmatnya merasuk sampai  ke ubun-ubun.

Langkahku kupercepat.
Hei hujan, aku tak bisa bermain denganmu hari ini.
Engkau mulai cemberut saat payungku terbuka.
Biar kunikmati saja suara nyanyian merdumu hujan.
Sembari sepi dan rinduku bertemu.
Kupejamkan mataku mengingat semua memori kenangan itu.

Selasa, 11 Desember 2012

Empty's Heart

Malam mulai memeluk sepiku.
Denting jam terus bergulir.
Aku ingin ada jeda di hela rinduku.
Menyepi di sudut kamar.
Memandangi langit yang bertabur bintang.
Sungguh temaram kesendirianku.
Mengukir jejak di lembaran-lembaran usang.

Sesekali hanya menatap nanar.
Menatap punggungmu yang semakin menjauh.
Bayanganku tak bisa mengejarmu.
Aku mematung.
Langkahku sudah beku.
Hatiku mulai dingin menusuk ke rongga dadaku.
Mulutku membisu, diam seribu bahasa.

Tak bisakah kamu berlama-lama di sini?
Menemaniku memecah sepi.
Kurindukan riuh tawa riangmu.
Kurindukan suaramu.
Ah, ternyata aku masih saja di sini.
Berteman dengan sepi.
Berteman dengan imajin yang kubangun sendiri.

Minggu, 09 Desember 2012

Nah Lho --!

Hmmmh, aktif di dunia maya punya warna tersendiri buatku.
Beberapa situs akun jejaring sosial yang aku punya, dengan menggunakan nama yang sebenarnya (ngga pake nama alay ato nama samaran).
Ada suasana berbeda yang mulai aku rasakan, saat terpilihnya ketua KPK yang baru --!
Bagaimana tidak, nama belakang pak Abraham sama dengan nama belakangku "Samad".
Awalnya sedikit risih sih kalo ada yang nanya.
"Eh, kamu adiknya pak Abraham Samad?"
"Hubungan kamu dengan pak ketua KPK apa?"
"Hai, ibu ketua KPK."
"Samad itu apa? Marga kamu ya? Keluarga sama pak Abraham?"
Hahahah, tapi semakin lama aku merasa enjoy, ya, sebagai bahan bully-an, ngga apa-apa deh.
Mungkin itu cara tersendiri buat mereka untuk akrab denganku, ato mengingat namaku.
Let's have fun ^_^

Jumat, 07 Desember 2012

Keep Smile

Hari ini rasanya pengen nangis, syukur aku bisa berdamai dengan rasaku.
Hampir saja setitik kristal itu keluar.
Salahku yang terlalu ceroboh dan tergesa-gesa.

Ambil hikmahnya sajalah.
 #tragedi autoklaf

Kamis, 06 Desember 2012

List Tahun Depan [insya Allah]

Hmmh, akhir tahun di penghujung mata.
Alhamdulillaah hampir setahun ini banyak pengalaman seru yang aku alami.
Mulai dari perjalanan hati, perjalanan ibadah, dan perjalanan rasa.

Sekarang, mulai menyusun list lagi buat agenda tahun depan.
Huwaaah, pengen banget semuanya bisa terwujud.
Mencoba ngumpulin budget buat perjalanan rasa tahun depan.
Tapi, semuanya setelah aku meraih gelar S. Si. itu, aamiin.
Sekarang musti fokus dulu sama penelitian, skripsweet, dan ngumpulin jurnal-jurnal buat mendukung jalanku ke sana.
SEMANGAT FATH!
Bismillaah.

Rabu, 05 Desember 2012

Sore Kelabu

Sesekali kumengenangmu dengan menikmati senyuman langit sore di kala senja.
Aku masih dengan langkahku, berjalan menyusuri hamparan rumput hijau sepanjang sisi jalan.
Deru suara mesin masih tetap bernyanyi beramai-ramai.
Dimana hariku tak lagi sama.
Hatiku tak ingin pergi meninggalkan segudang rindu di dadaku.
Sesekali kuhirup dalam-dalam udara yang ada di sekelilingku.
Ah, semua sudah berlalu.
Aku mempercepat langkahku, bergegas.
Aku ingin mendahului bayanganmu, meninggalkannya di belakang.
Aku tak ingin menoleh ke belakang dan tak ingin kembali ke jalan itu.

Aku masih berteman sepi sampai hari ini dan masih ingin tetap menyepi.
Rasaku, aku ingin berdamai dengannya.
Aku ingin membujuknya agar dia tetap baik-baik saja selama aku berteman dengan sepi.
Aku tak ingin sore kelabu ini mengundang setitik berlian di kelopak mataku.

Selasa, 04 Desember 2012

Lirik Lagu [yang bikin] Jleb

"Rindu ini kian menggema, sampai di ujung luka." (Temaram-Fiersa Besari)

"Rindu ini meradang, tak berarah dan tak hilang.
Kemana harus melangkah, sementara kita tak berkisah." (Kisah Semu-Fiersa Besari)

"I'm not okay, but I'll be just fine without you.
You broke my heart, but I'll be just fine without you." (Glimpse-Fiersa Besari)

"Di sisi gelap merindu. Terbata untuk memulai.
Biar kubasuh perihmu, meski tak berbalas apapun." (Kala-Fiersa Besari)

Cukup mewakili perasaanku malam ini.
^_^

Senin, 03 Desember 2012

Untitled

Aku masih berteman sepi.
Sepenggal kisah dalam episode rindu yang tak kunjung usai.
Langit-langit jingga berhias tatapan sendu dari lantai kamar.
Sesekali kutengok daun yang berbisik kepada angin dari balik jendela.
"Hei angin, bantulah gadis itu menyampaikan rindu kepada pemilik titah hatinya."
Sesekali aku tersenyum membuka lembaran memori di catatan usang itu.
"Ah, langkahku harus lebih cepat. Ingin kubertemu langsung denganmu nanti."
Kututup lembaran usang itu, hujan kali ini dengan senang hati menemaniku.
Memecah sepiku, bertabuh rindu di sudut hatiku.
Kunikmati episode sepi kali ini, karena ada kamu, hujan.

Minggu, 02 Desember 2012

Mereka [Begitu dekat, Begitu Nyata]

Aku, yang boleh dibilang mahasiswa yang ngga ada kesibukan di luar, yang sehari-hari cuma kampus dan kosan, laporan dan tugas kampus, atau hanya sesama teman-teman kampus menjadi atmosfer sehari-hari selama beberapa tahun mengecap bangku kuliah.
Tiba-tiba belakangan ini, aku begitu asyik menikmati dunia baruku. Di sela-sela jeda antara aku dan proposal, aku dan penelitian, aku dan teman-teman kampus, aku dan teman-teman di kosan, aku bertemu dengan mereka.
Sebuah pertemuan yang [awalnya] kupikir hanya sebuah pertemuan tanpa makna, perkenalan biasa hanya sekedar untuk membahas sebuah agenda, atau hanya sebuah diskusi biasa. Tapi, setelah bertemu dengan mereka, ngobrol dengan mereka, dan buat project berbagi dengan mereka,  satu hal yang kugaris bawahi, mereka adalah orang-orang hebat.
Mereka...
Mereka sibuk seperti orang kebanyakan.
Mereka mahasiswa seperti mahasiswa kebanyakan.
Lalu di mana keistimewaan mereka yang nyatanya seperti itu?
Mereka, yang mengorbankan jam istirahat, waktu lowong, pulsa, materi, demi sebuah komunitas berbagi.
Imbalan?
Mereka tidak pernah mengharapkan imbalan.
Mengeluh?
Tak satu pun dari mereka yang pernah kudengar berkeluh kesah karena lelah dan waktu yang ia korbankan.
Mereka.
Aku banyak belajar dari mereka, salah satunya adalah mendapatkan sebuah defenisi sederhana tentang apa itu bahagia.
Ya, aku bahagia jika bertemu dengan mereka.
Mereka yang begitu dekat, begitu nyata.
Teman, sahabat, guru, motivator, inspirator buatku.
Dan aku selalu merindukan kehadiran mereka, selalu menunggu kapan bertemu dengan mereka. Iya, mereka, teman-teman dari komunitas SIGI-Sahabat Indonesia Berbagi.
*Thanks buat teman-teman SIGI seluruh Nusantara
*Special Thanks buat teman-teman SIGI-Makassar, I'll always miss you all :)





Jumat, 30 November 2012

Back to the [Old] Room

Akhirnyaaaaa, aku bisa berada di kamarku yang lama, yang selama ini aku tempati selama nge-kost di pondokan ini. Hmmm, pondokan lagi sementara renovasi, blok jejeran kamarku yang kena jatah duluan, jadinya aku harus ngungsi ke blok sebelah, paling pinggir, paling ujung dekat kamar mandi. Walau awalnya sempat ngga ikhlas banget untuk pindah kamar, mau pulang aja ke rumah selama renovasi tapi aku mikir lagi, mempertimbangkan kembali semuanya. Alhasil, mau ngga mau harus tetap di pondokan, bagaimanapun sikonnya.
Daaannn, malam ini aku bela-belain pindah soalnya sudah kangen berat dengan kamarku ini. New face of my room, dulunya yang nota bene ngga ada polesan catnya, kini harus berubah, dipoles cat putih dan perlaknya pun mau ngga mau harus berubah juga. Yaah, terserah aja deh, yang penting bisa kembali menghuni kamar ini.
Capeee dan lapar tapi ngga ada nafsu makan, mau tidur tapi belum ngantuk, huufth.
Begadang lagi? huuufth
Mata panda lagi?
>.<
Mau gimana lagi?
Pasrah mengidap insomnia.

Kamis, 29 November 2012

Masih yang Dulu

Sepenggal kisah 'kita' yang terbilang sangat singkat telah usai. Kembali seperti keadaan semula, memilih jalan sendiri-sendiri, tapi atmosfernya masih sama, akrab. Mengharapkan sebuah hubungan pertemanan yang berjalan mulus itu ngga ada, pasti ada saja batu sandungan. Ya, seperti 'kita', walau ada saja hal bikin aku kadang sewot tapi ya seperti itulah.
Kita, masih sama kayak dulu, ngobrol di chat, sms-an, ato ngga, nelfon. Walau sudah tidak sesering kayak dulu, bukan lagi 'kita', tapi 'kita', aku dan kamu, ngga ada yang berubah setelah kisah itu berakhir, 'kita' berdua masih yang dulu.
Berbagi cerita, ketawa-ketawa, bergurau, saling mengejek, masih sering ngasih support juga, itu semua ngga ada yang berubah, masih seperti yang dulu sebelum 'kita'.
Justru yang sekarang lebih membuatku nyaman, sense -nya ngga seperti waktu itu, 'kita'.
Ya, semoga 'kita' yang sekarang tetap seperti ini, sahabatan ^_^

Rabu, 28 November 2012

Penelitian oh Penelitian

Masih dengan kesibukan yang selama beberapa bulan ini kugeluti.
Senin sampai Jumat ke PKP, ngerjain penelitian yang sempat aku tinggalkan karena [sempat] putus asa (heheh, stres proposal tak kunjung fix untuk naik seminar).
Pas tanggal 25 Oktober kemarin, akhirnya naik seminar proposal, baru deh hati sedikit lapang karena satu beban berkurang.
Tapi gubraknya itu, seminar proposal sudah sebulan berlalu tapi nilai seminarku tak kunjung beres, sibuk dengan aktivitas di PKP.
Dari beberapa hari yang lalu saya ke jurusan buat ngurus tapi ya, ibunya lagi sibuk. Padahal hanya untuk minta tanda tangan, huuufth.
Mau fokus ke penelitian tapi masih mikirin batas pengumpulan nilai juga.
Seminggu lalu, si bakteri sudah mulai ditumbuhkan, dan alhamdulillaah ada hasil yang nampak (jangan sampai bakterinya rewel, kalo sudah begitu, huuuuh, semua harus diulangi lagi yang nota bene yang pengalaman kerja sama dengan bakteri pasti sudah tahu rempongnya bagaimana).
Penelitian oh penelitianku, semoga ngga ada hambatan, aamiin.
Fighting!
Semangat!

Selasa, 27 November 2012

Penantian

Kutatap langit sore ini, cumulo nimbuzz tampak menghiasinya.
"Sepertinya hujan akan segera turun", kataku dalam hati.
Ah, haruskah aku merasakan rindu tiap kali hujan turun, meski sepi sudah lebih dulu ada di pojok hati.




Sekali lagi kutatap langit sore ini.
Bayangmu sama sekali tak tergambarkan.
Sosokmu yang selama ini aku nanti-natikan kehadirannya, seperti angin.
Merasakan kehadirannya namun tak tampak oleh mata.
Kunantikan kehadiranmu di sampingku suatu hari.
Seperti pelangi yang muncul setelah hujan.
Kuingin menikmati senja bersamamu.
Kuingin menatap bintang bersamamu.
Ah, seberapa lama lagi penantian ini?

Senin, 26 November 2012

Masih Tentang Hujan dan Rindu

It's November rain.
[dan] masih tentang hujan dan rindu.
Entah saat hujan turun, seakan semua memori kenangan dalam labirin otakku muncul satu persatu.
Kamu, dia, dan mereka.
Ah, kubiarkan rindu itu menyerangku, bertabur sepi yang selama ini menemaniku.



Sabtu, 17 November 2012

with Bloofers Makassar

Bareng teman-teman dari Bloofers Makassar yang lagi acara milad Bloof yang ke-2 pada tanggal 15 November 2012 di Bantimurung, Maros...
Bertemu dengan wajah-wajah baru :)

Jumat, 16 November 2012

Nge-bolang itu Bikin Candu

Bener-bener saya kecanduan dengan yang namanya jalan-jalan (bukan jalan kaki biasa). Berawal dari perjalanan ibadah Maret lalu, puncak kecanduan saya untuk mengunjungi tempat-tempat yang baru. Sebenernya sih dari dulu suka jalan-jalan tapi baru belakangan ini saya kena candu apalagi banyak teman yang suka banget nyebar-nyebar 'ratjoen' di FB. Huufth.
Kangen, mau naik pesawat [lagi].
Pernah suatu kali, dosenku itu heran dengan saya yang benar-benar tidak jetlag saat bertemu beliau di Jogja. Gimana ngga, perjalanan ibadah yang nota bene dia tahu seberapa lama dan seberapa jauh, trus saya ikut lagi study tour rute Jogja-Solo-Malang-Surabaya. Sri Lanka-Jakarta itu 5 jam di atas pesawat, siang nyampe trus sorenya terbang lagi ke Jogja. Hehehe, ngga ada istirahatnya beliau pikir dan saya masih semangat. Kalo untuk masalah yang satu itu, ngga ada rasa capeknya because it's made me fun and happy.
Kapan bisa nge-bolang lagi ya?
Pengen banget tau rasanya naik kereta api itu seperti apa *penasaran
Pengen banget naik gunung beneran *apeuh
Harus belajar nabung juga kayaknya agar list daerah yang ingin dikunjungi bisa terealisasikan.
Aamiin


Selasa, 13 November 2012

Jepreetttt!

Fotografi, walau masih amatiran, asal jepret, tapi entah kenapa suka banget sama hobi yang satu itu. Ketularan kali ya sama Om adiknya mama yang suka banget ngoleksi foto ponakan-ponakannya. Berawal dari sebuah kamera roll-film, aku suka banget minjem kameranya om buat poto-poto. Suka aja ngambil gambarnya orang, liat ekspresi mukanya, gayanya, apapun yang bisa tertangkap dari sebuah lensa kamera.
Nah, semenjak diriku punya hape yang bisa motret, maka berlanjutlah hobi nge-jepret itu. kadang asal-asal jepret aja, pas ada moment ato peristiwa alam yang terjadi, pasti ada aja yang diambil gambarnya. Belakangan ini aku suka banget motret senja ato matahari yang terik, terbit, mendung, dan sebagainya.
Waktu mo ikut salah satu pengkaderan di himpunan, aku dipercayakan tuh megang kamera grup, sempat diajarin sama senior teknik ngambil gambar yang bagus. Ya, sedikit jadi modal buat jepret-jepret.
beberapa hasil jepretan amatiran ^_^
 Check it out
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.2331181455260.64005.1721484745&type=3
Pokoknya, jatuh cinta sama benda yang satu itu "KAMERA".

Kamis, 08 November 2012

The First Project of SIGI Makassar

SIGI-Sahabat Indonesia Berbagi, awal tahu komunitas ini karena keseringan melihat postingan teman-teman di facebook. Penasaran, ya memberanikan diri untuk masuk di grup ini dan ternyata, orang-orang di dalam grup ini, wow JUARA.
Berawal dari ide Ratih untuk membuat sebuah project berbagi di Makassar atas nama SIGI, mulailah kumpul-kumpul ma teman-teman, ya membicarakan rencana kegiatan kami. Butuh persiapan 2 bulan lho, dan akhirnya project pertama kami sukses pada tanggal 3 November di panti asuhan An-Nur Rahmah kab. Takalar, alhamdulillaah.

rapat 
Modal awal dari project ini adalah pembuatan kaos SIGI dan receh kahuripan (minjem istilah SIGI Jabodetabek)

 Sembari mengumpulkan dana, ada juga leaflet untuk dipublish di FB maupun di twitter
Leaflet
Alhamdulillaah, project berbagi kami dapat respon positif dari teman-teman. Kami tambah bersemangat dengan project berbagi ini, walau ada sedikit pesimis, dana yang ditargetkan tidak cukup.
 Alhamdulillaah banyak donasi yang masuk ke rekening, banyak juga yang mesan kaos :)
Nah ini dia persiapan H-1



persiapan H-1
Entah sampe jam berapa kita mempersiapkan semuanya tapi yang jelas saya sangat senang sekali bisa bersama mereka. Waktu keberangkatan sudah ditetapkan, jam 8 pagi harus sudah ada di kosan mempersiapkan apa-apa saja yang akan dibawa ke sana. Cukup dua buah pete-pete saja yang dicharter, satu untuk barang dan satunya lagi untuk kami. Perjalanan Makassar-Takalar sekitaran 2 jam-an, ya, *akhirnya nginjak lagi kota ini ^_^.
Alhamdulillaah, sekitaran jam setengah 11 kami tiba di lokasi, menurunkan barang-barang, karena acaranya jam 1 baru mulai, kami ke rumahnya Ratih dulu istirahat plus makan siang :D
Ba'da dhuhur baru berangkat ke panti. Hmmm, deg-degan rasanya, gimana ngga, saya ditunjuk jadi ketupat dan yang kasih kata sambutan adalah saya, huhuhu.
gugup banget :D

Acara selanjutnya...
workshop kesehatan by kak Taqwim (pak dokter)
PJ games (k' Adry)
MC acara (Nunu)
sharing mimpi with k' Ammy
beberapa rangkaian kegiatan ^_^
Pokoknya, tiada kata yang harus diucapkan selain rasa syukur. Senang banget deh, big thanks buat semuanya :)
*Menanti project selanjutnya










Rabu, 17 Oktober 2012

Menari bersama Hujan

Alhamdulillaah, siang tadi hujan turun lagi. Siang hari yang dingin, menikmati nyanyian hujan dengan semangkuk coto Makassar di salah satu kantin di kampus. Entah kenapa saya suka hujan dan saya juga tidak tahu sejak kapan saya suka sama hujan.
Aroma tanah yang habis diguyur hujan (belakangan kutahu namanya Petrichor) membuat pikiran jadi rileks, berasa nyaman.
Rencana siang tadi adalah ke rumah salah satu dosen pembimbing bersama Marhyn dan Inna', mau mengurus masalah administrasi penelitian (minta uang, heheh) soalnya ibu ngga ke kampus, beliau lagi sibuk buat naik haji.
Kebetulan, ibu tinggal di perdos, ngga jauh-jauh amat dari kampus, sekali naik pete-pete, kalo mau ke rumah ibu, tinggal milih aja, mau naik bentor ato naik becak. Alhasil, kita bertiga jalan kaki buat nge-hemat mumpung hujannya reda.
*Dekat versi Marhyn, entah menurut Inna', klo saya, mmm, lumayanlah :D
The first time, ke tempat ini.
Begitu sampai di rumah ibu, ibu sudah menanti kedatangan kami di depan pintu (padahal, ibu memang stay di pintu rumahnya buat nyambut tamu dan keluarganya, hahahah).
Ngobrol, makan, dikasih duit (inti perjalanan hari ini), pulangnya kita bertiga nekat main hujan.
Beneran, tadi itu hujannya pas deras banget, kami bertiga jalan kaki menerobos hujan. Disambut tatapan heran dari orang-orang yang ada di sepanjang jalan, hahah, yang penting kita happy, whatever apa yang mereka pikirkan.
Sesekali, mengentakkan kaki di air yang tergenang, membuat rok kami tambah basah dan kotor. Belum lagi kena percikan air dari ban mobil yang lewat. hahaha, hari ini bahagia banget bisa main hujan, setelah sekian lama. Berlari seperti anak kecil di pinggir jalan (haha, ingat umur nak).
Inna' naik pete'-pete' dengan badan yang bener-bener basah, saya dan Marhyn jalan kaki ke kosan (bayangin aja jarak perdos ke pondokan di Perintis Kemerdekaan 7) :D
 Hujannya sudah reda
Untung pakeannya warnanya ngga kentara kalo lagi basah :D

becek tapi asyik :D
Kedinginan tapi ngga bakalan kapok
Senang banget hari ini ^_^



Kamis, 11 Oktober 2012

Serpihan Kenangan

Maaf, saya masih belum bisa menghapus kenangan tentang dirimu.
Walaupun perasaan suka itu perlahan memudar seiring berjalannya waktu, tapi kenangan itu masih tertinggal di serpihan hatiku.
Memang terbilang singkat, tetapi entah kenapa justru yang singkat itu kadang tersimpan rapi di memoriku.
Benar kata quote itu, "kamu tak bisa melupakan, hanya bisa memaafkan".

Minggu, 07 Oktober 2012

Malam Minggu with Sahabat 5 cm Makassar

Siapa sih yang ngga galau kalau malam Minggu tiba (menurut sebagian para jomblowers), hehehe.
Tapi kalau menurut aku sendiri sih, malam Minggu dengan status jomblo ato single ngga ada tuh efek galaunya.
Apalagi semalam itu aku habis malam mingguan sama sahabat 5 cm Makassar di acara Kompas Gramedia Fair Makassar, talkshow-nya mas Donny Dhirgantoro.
Akhirnya bisa ketemu langsung sama beberapa renjer Makassar yang selama ini cuma di dunia FB doang ketemunya. Walau awalnya merasa agak canggung ketemu, tapi lama-lama kita jadi akrab. Paling heboh di acara talkshow sampai-sampai kita diusir dari panggung karena keasyikan gifo di atas panggung, hihihi.
Pokoknya ini malam Minggu KEREN n SERU deh...
Salam Dreams , Faith, Fight ^_^

Jumat, 05 Oktober 2012

Inikah Akhir Galauku [sementara] ?

Tadi pagi ke kampus buat konsul lagi sama ibu. Ya, walau sedikit kesiangan ngampusnya karena biasanya juga ibu datangnya jam 10-an ke atas.
Nyampe kampus, timing-nya lagi istirahat, ya makan siang dululah sama teman-teman di Jasbog, tapi saya cuma minum jus sirsak dan makan gorengan buat ganjal perut, maklum, mau masak di kosan jadi makannya yang ringan-ringan aja.
Habis makan, saya sama Marhyn ke ATM dulu negcek kiriman buat ditransfer ke nomor rekeningnya bapak.
Shalat Dhuhur di kortek trus ke jurusan buat ketemu ibu, soalnya katanya Lela, ibu mau ngajar.
Hmmh, pas ibu keluar, ibu senyum dan bilang, "Pergimi mendaftar seminar, itumi saja kalo nda da nudapat. Capekma juga".
Dengan ekspresi wajah antara bingung, kaget, dan senang, tapi malah bikin galau. Soalnya mau konsul dulu [lagi] buat fixkan metode penelitian. Huuufth.
Minggu depan, insya Allah, semoga seminar proposalku berjalan lancar.
Semangat...

Jumat, 28 September 2012

Kutemukan Kembali

Sejak virus merah jambu itu menyerangku, yang aku rasakan sama seperti yang ada di cerita-cerita romantis, novel-novel, maupun cerpen.
Iya, perasaan semu dengan menjalin hubungan spesial dengan seseorang, membuat hati dan pikiran itu terjebak angan-angan hampa.
Cinta semu itu, ternyata hanya menguras waktu dan pikiran. Sebuah keputusan yang dari awal adalah sebuah kesalahan, membuka ruang hati untuk seseorang yang bersifat semu.
Akhirnya, waktu menjawab semuanya, hubungan spesial kami harus berakhir dan semua kembali seperti sedia kala.
Tak ada air mata yang aku harus tumpahkan, tak ada sakit hati yang harus saya rasakan, patah hati? Justru dengan kata "menjadi teman biasa" membuat hatiku menjadi lega, plong.
Kecewa? Pasti ada, kecewa sama diriku sendiri yang mengkhianati prinsip yang selama ini kupegang.
Menyesal? Ada banyak sesal yang memenuhi rongga dadaku, menyesali rapuhnya hatiku saat itu yang dengan mudahnya meng-iyakan.
Kini, kutemukan kembali hari-hariku yang dulu, hari-hari yang begitu tanpa beban dengan urusan "hati".
Bersyukur, aku tak lama merasakan dalamnya jeratan angan-angan semu, fatamorgana yang nampak indah dari kejauhan.

Selasa, 25 September 2012

Dan Lagi

Ya Allah, rasanya berita duka itu baru terdengar kemarin dan lagi hari ini berita duka itu terdengar.
Sosok guru favorit kembali Engkau panggil, innalillahi wainna ilaihi raji'un.
Kematian, tamu yang kita sendiri tidak tahu kapan akan menjemput kita.
Entah diri ini siap atau tidak, kematian itu akan mendatangi kita dengan caranya sendiri.
Namun pertanyaannya adalah, sudah seberapa banyak bekal yang kita kumpulkan?
Sudah seberapa banyak usia kita gunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian itu?
Ya Allah, semoga hamba meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
Aamiin

Senin, 24 September 2012

Rasaku

Kamu terlalu jauh dari jangkauanku.
Tapi jarak tidak pernah merubah rasaku padamu.
Rindu kadang tak tahu ke mana bertepi.
Sesekali rasaku berkecamuk mengumpat egoku.
Kubuka kotak memori yang berisi sebuah buku berwarna coklat kesukaanku.
Lembaran-lembaran rinduku ada di sana.
Lembaran-lembaran rasaku tertulis jelas.

Diamku sesekali berbisik pada rasaku.
Mataku sesekali mencari di mana rindu itu kuselipkan.
Telingaku sesekali mendengar jejak-jejak langkahmu di hatiku.
Berputar-putar pada labirin-labirin perasaan yang membisu...

Halah, aku menulis apa ini?
Ngawur tak jelas.
heheh, sok puitis tapi tak ada puitisnya sama sekali.
Selamat malam menjelang pagi :)

Kamis, 13 September 2012

Ceracau Pagi

Selepas Shubuh, tumben aku tidak melakukan ritual pagiku 'tidur' lagi setelah shalat Shubuh. Setelah tadarus beberapa ayat, kugerakkan langkahku mengambil handuk untuk mandi. Pagi ini tidak sedingin kemarin, aku masih bisa menahan dingin saat kuguyur air membasahi seluruh tubuhku. Mandi se-pagi tadi, masih setengah 6 lewat lho, barusan lagi aku lakukan setelah sekian lama. Maklum, sekarang lagi musim kemarau di mana air PAM mulai sering ngadat. Kalau sikonnya masih seperti ini, kayaknya memang harus belajar mandi se-pagi tadi.
Sempat mengirim ucapan selamat pagi kepada seseorang yang nun jauh di sana :)
Walau sebenarnya masih ngantuk banget tapi kupaksakan jemariku membuka proposal yang entah kapan terakhir aku menyentuhnya. Heheh, sudah ada seruan untuk membukanya lagi, merevisi yang telah dikoreksi oleh dosen pembimbing. Sudah lama ngga menginjak jurusan, terakhir mungkin saat pengurusan KRS. Setelah hari itu, aku eksis di PKP.
Semoga hari ini, ada jawaban atas kegalauanku yang selama beberapa bulan ini betah banget menemaniku.Aaaargh, pasang muka tebal dulu buat ketemu dosen pembimbing, rasanya ngga enak dan segan bertemu beliau. Huhuhu, semoga mendapat sambutan hangat.
^_^
tetap semangat...

Rabu, 12 September 2012

Envy but Happy

Kemarin, beberapa teman aku di Biologi diwisuda.
Waaah, gelar S. Si. sudah di tangan. "Aku kapan ya?" tanyaku dalam hati.
Envy, that's right but insha Allah, I will get it too.
Senang juga melihat status teman-teman di dunia maya yang lagi happy-happy-nya menyandang gelar sarjananya. Sayang, kemarin ngga sempat bergabung denga mereka karena tiba-tiba si 'Maag' kambuh, aku mual-mual dan sekujur tubuhku dingin gemetaran. Air mataku sempat menetes, entah karena panik atau bagaimana aku pun ngga tahu.
Bakteriku aku titip kepada salah seorang teman, minta difotoin hasil goresanku. Jadi, seharian kemarin aku di kamar aja, onlen.
Alhamdulillaah, walau kemarin sikon sempat drop tapi puasa tetap berlanjut because itu puasa yang keenam, harus kejar target karena 'sang tamu istimewaku' mau datang, oups.
Utang puasa yang bolong baru satu yang aku bayar, masih ada 8 lagi, masih banyak. Nunggu sang istimewa pulang baru lanjut lagi puasanya.
Huwaaah, pagi ini aku berdamai dengan proposal yang dari sebulan lalu tak sedikitpun aku sentuh. Bukan hanya karena malas, tetap frustasi gegara ngga bisa naik seminar proposal di bulan Ramadhan. Sebenarnya, aku merasa ngga enak sama dopemb (dosen pembimbing) karena ngga pernah lagi konsul soal proposal, huhuhu.
Target bulan ini seminar proposal harus tercapai, semangatttt...

Kamis, 06 September 2012

Lebih Enak Sahabatan

Entah kenapa, kata-kata itu terngiang terus di telingaku.
Mungkin karena timing-nya pas banget atau gimana yang jelas aku suka banget kata itu.
"someone special"
Emang sebenarnya dari kemarin-kemarin banyak mikir tentang seseorang yang "spesial" beberapa bulan ini.
Sempat mikir juga status ini akan jadi seperti apa ya nantinya.
Bahkan selalu terlintas di pikiranku, jika suatu saat hubungan "spesial" itu harus berakhir, akankah hubungan itu menjadi seorang sahabat?
"Lebih enak sahabatan", iya, bener banget, ngga usah terlalu banyak mikir bahwa status kita akan berubah menjadi mantan.
Kita bebas dengan kata 'sahabat' itu, ngga ada campur tangan 'masalah hati'.
Dan jujur, sebelum someone special itu berganti status, aku sudah merasakan begitu indahnya jadi sahabat.
Ngga ada rasa cemburu dia mau jalan sama siapa, ngga ada rasa gelisah jikalau sms tiba-tiba ngga ada 'replay'
Huwaaahh, beneran kangen dengan hubungan yang sebelumnya, ngga kayak sekarang, dulu, dia jauh tapi berasa dia dekat banget but now, dia dekat tapi berasa jauh banget.

Kopdar Renjer Makassar

Hari ini cape banget tapi seru. Kemarin di grup SG ada mas Teguh (Renjer MamaKota) mau datang ke Makassar, awalnya kan emang tugas kantor dia ke sini, daripada waktu hanya dihabisin gak jelas sampai pulang, dia nanya di grup di Makassar ada renjer nggak. Nah, dari situlah asal muasal hari ini seru banget. Sebenarnya juga, ada renjer Makassar kemarin yang ngabsen di grup, mau kopdar-an sekalian sambil nyambut mas Teguh gitu. Tapi yang bikin postingan tersebut nggak jadi datang, beberapa renjer lain juga banyak yang nggak bisa.
Akhirnya yang datang hari ini cuma k' Rizqi, Ratih, K' Ammy (ketemu perdana), and Aya. Just them yang ikutan. Sebagaimana hasil perjanjian kemarin, kita ngumpul di huruf L-nya tulisan PANTAI LOSARI jam 4 sore.
Tadi pagi sebelum kopdar, saya ke PKP dulu seperti biasa, tapi kemarin emang sudah janjian ama Aya buat berangkat bareng ke sana. Sambil mengerjakan kerjaan di PKP, tiba-tiba mas Teguh sms, katanya presentasinya udah selesai di Pertamina. Eh, ini baru jam setengah 12 siang, cepat-cepat saya balas smsnya, ngasih tahu kalo belum bisa nyusul, nyuruh dia sms k' Rizqi yang siapa tau aja dia lagi free. Tapi dengan nada sedikit kecewa, mas Teguh bilang kalo k' Rizqi jam 3-an baru bisa otw. Eh, sms Aya aja deh, pikirku saat itu, siapa tau aja bisa diajak kabur dari seminar ba'da Dhuhur, Alhamdulillaah dia meng-iyakan.
Jadilah siang-siang otw ke anjungan, sumpah, panas banget. Tahu tidak, gegara keasyikan denger lagu, ngantuk atau apalah di pete-pete, seharusnya kami turun di depan pomp bensin, ini malah di jalan Cenderawasih, ya Allah, terpaksa turun di perempatan lampu merah, terus jalan kaki ke anjungan. Jangan tanyakan jauh dan panasnya, hahaha... Dasar kami dudul, hihihi.
Tepok jidat, mengeluh, cape, lapar, hahaha, menghiasi perjalanan menuju anjungan. Sambil bales-balesan sms sama mas Teguh dia udah di mana, kami berjalan menuju warung makan yang strategis deket Anjungan. Warung 999, tempat yang dikunjungi mas Teguh tadi, but you know, harga makanan and minumnya, ya Allah, super duper mahal buat kantong mahasiswa. Nasi sepiring aja 5 ribu, klo makan di kawasan workshop, sudah kenyang makan nasi telur.
Mas Teguh lagi di masjid Terapung (Amirul Mukminin) buat istirahat sekalian nunggu waktu shalat Asar. Sekalian kan kami berdua mau ke sana juga habis makan siang. Pertama kalinya nginjek masjid itu, heheh
Ngga tau juga sih kenapa namanya mesjid 'terapung', mungkin karena di atas permukaan laut kali ya? :D
Aya mah malah senang banget, katanya "akhirnya bisa ke sini", hahah, kirain cuma saya doang yang baru ke sini.
Saya suka mesjidnya, tempat wudhunya tertutup plus ada toilet di dalamnya. Masih bersih, mungkin karena masih baru, hehe, biasanya kan gitu.
Habis shalat Ashar, sembari merapikan jilbab, mata ini sibuk mencari sosok seorang Mas Teguh (ketemu perdana jadi belom kenal :D)
Aya nunjuk tas backpack 5 cm, nah itu dia orangnya yang duduk di depan tas itu. Dan mau tahu sodara-sodara apa yang terjadi, kami salah tebak, hahah, ternyata yang punya tas tersebut alias mas Teguh itu yang duduk di samping orang tersebut. kami berdua ketawa terheran-heran. Terus pas ngeliat mas Teguh keluar dari masjid, saya  sms dia, nanya untuk memastikan  bahwa dia yang make tas tersebut apa bukan. Saya dan Aya nyusul keluar, eh, ketemu di depan mesjid, dia lagi masang kaos kaki. Dan obrolan pun dimulai, bla bla. Tujuan selanjutnya, ke huruf L tulisan pantai Losari sebagaimana perjanjian awal. Matahari masih panas banget, menyengat, jadi pas sampai anjungan kami cari tempat yang teduh dan strategis biar bis angeliat siapa yang bakalan nongkrong di huruf tersebut.
(foto ini diambil beberapa bulan yang lalu, ngga sempat moto yang tadi :D)
Lama menunggu, belum ada yang muncul juga, makanya kami memutuskan untuk makan pisang epe di seberang jalan depan anjungan. Pesan, yang versi Durian and versi original, tapi ternyata semuanya rasa durian, saya ngga makan, nyuruh bapaknya bungkus aja. Hahah, mas Teguh ngetawain saya karena ngga suka makan durian. Padahal tadi dia puas banget makan durennya pas mau ke anjungan. Hehe, kali ini ditraktir sama mas Teguh ^_^
Sambil menikmati pisang epe', kami ngobrol-ngobrol tentang SG, projectnya Ratih dan masih banyak lagi, heheh. Sambil ngecek inbox, sapa tau aja ada yang nge-sms. Eh, ada k' Rizqi yang nanyain posisi di mana. 
Pisang Epe'nya sudah ludes, akhirnya kami kembali ke Anjungan, dan ternyata di sana sudah ada Ratih yang berdiri menghadap kami, dan ada k' Rizqi di belakang yang lagi nyusul. 
Sambil ngobrol-ngobrol di depan alphabet, akhirnya muncul ide buat ke Rotterdam, karena ternyata tadi mas Teguh cuma lewat aja. 
 Ayha, saya, mas Teguh, dan Ratih
 k' Rizqi, mas Teguh, Ratih, Ayha
 Mas Teguh gokil nih, nyium kaki patung sambil nutup idung :D
 hahah, k' Rizqi berasa pejuang '45
muka galau :D
Maklum, ngga ada yang bawa kamera profesional, jadi foto seadanya saja. Habis dari sini, kami jalan kaki ke jalan Somba Opu buat nyari ole-ole, dari tadi mas Teguh nyari sirup DHT sama kupu-kupu awetan buat pajangan :D
Ngga sempat liat sunset, heheh, keburu Maghrib. Sambil ngeliat-liat isi toko, ada smsnya k' Ammy yang baru saja nyampe di anjungan, saya suruh dia nunggu sebentar karena kami masih asyik di toko ole-ole. Habis dari jalan Somba Opu, go to Anjungan lagi buat ketemu k' Ammy yang ternyata kenal sama Aya, *bikin gubrak, jalan kaki, ya jaraknya ngga terlalu jauh. Habis itu ke mesjid lagi buat shalat.
Dari tadi mas Teguh mau makan es pisang ijo, dan karena bingung mau makan di mana, akhirnya diputuskan untuk makan di tempat yang tadi 'warung 999', hahah, ke sini lagi.
mejanya sengaja disatuin biar bisa semeja :D
Menunya: es pisang ijo, set teler, nasi daging telur, bakso, dan es pallubutung. Sambil ngobrol-ngobrol, cerita-cerita besok rencana selanjutnya gimana sebelum mas Teguh mau balik ke Jakarta lagi. Dan diputuskan malam ini dia nginap di rumahnya k' Rizqi, besok pagi diculik sama Ratih buat jalan-jalan dulu dan besok mas Teguh mau nyulik saya, hahah... Mau ke Bantimurung tapi mepet waktunya. Makan selesai (ditraktir sama k' Rizqi ^_^), pulang, k' Ammy ke Rotterdam lagi buat nonton, Ratih dengan motornya, saya berempat dengan Aya, k' Rizqi, dan mas teguh barengan pulangnya :D, jalan kaki ke taman pramuka buat nyari pete-pete. Di pete-pete, saya duduk paling belakang berhadapan dengan Aya, di sampingku ada mas Teguh yang berhadapan dengan k' Rizqi. 
Asli, cape banget degh, tapi seru...




Minggu, 02 September 2012

Cerita Bebas

Mau cerita apa ya hari ini? Masih bingung juga, soalnya hari ini banyak kejadian yang aku alami. Tadi pas bangun pagi itu jam 8 padahal mau ke rumahnya Nhoe melayat. Bapak yang bangunin karena kaget pas baca smsku yang semalam, kirain sudah tahu ternyata belum, pantesan semalam itu orang di rumah pada heran jam 11 malam saya pulang ke rumah.
Pas nyampe di rumahnya Nhoe, jenazah mamanya sementara dimandikan, jadi terpaksa nunggu di luar aja. Habis dikafani segala macam, jenazahnya diberangkatkan ke Camba, ngga ikut dan emang ngga bisa ikut soalnya si flu tambah bandel. Jenazahnya pergi, ketemu mama sama bapak di lorong depan rumah Nhoe, trus aku antar masuk, rumahnya Nhoe itu kayak rumahku sendiri, bebas masuk, ngga usah sungkan-sungkan lagi, heheh.
Masih nunggu teman jadi belum beranjak-beranjak juga dari rumah Nhoe, sambil ngobrol-ngobrol sama teman-teman yang lain, ada kakak senior yang datang juga. Pas duduk-duduk itu, ada teman seangkatan aku yang udah nikah, datang sama suaminya (so sweet).
Ngga lama teman aku ini, pamitan pulang sama suaminya, aku dan kakak senior yang tadi itu malah envy banget, heheh, sambil nyinggung soal married.
Gimana ngga iri, teman-teman aku itu udah banyak banget yang udah nikah, malah ada yang udah punya anak, ada yang sementara hamil muda, nah kita-kita yang lagi ngobrol-ngobrol ini masih galau sama skripsi, hahahah.
Pulang dari rumahnya Nhoe, singgah di rumahnya Hamda bareng Lela, Waty, and Mammi'.
Iseng-iseng nyinggung kue barongko, yang dibuat sama mamanya Hamda adalah jalangkote, ngga apa-apa, heheh, sudah lama ngga makan jalangkote buatan mamanya Hamda.
Nostalgia jaman SMA itu seru banget ya, banyak banget kenangan yang susah untuk hilang dari memori padahal itu beberapa tahun yang lalu.
Udah puas ngobrolnya, kami pamit pulang, tapi masya Allah cuaca hari ini panas banget, jalan kaki lagi sampe depan jalan poros.
Pas nyampe jalan masuk ke rumah, becak juga ngga ada, ya terpaksa jalan kaki lagi, panas, panas dah, udah terlanjur kepanasan tadi.
Huufth, cape banget pas nyampe rumah, untung udah shalat dhuhur tadi di rumahnya Hamda jadi bisa langsung tidur siang di kamar. Bangun bangun, eh udah jam 4 padahal rencana mau balik ke kosan itu jam 4. 
Di rumah juga lagi ngga ada orang, bapak sama mama keluar, huhuhu. Habis shalat asar, mending makan dulu aja, terlanjur udah telat, dari pada ntar kelaparan di kosan.
Pas udah mau berangkat, nge-sms bapak buat dianterin ke tempat nunggu pete-pete, ditelpon balik disuruh hubungi si bungsu. Nge-sms si bungsu tapi ngga ada respon, mending langsung cabut aja, kunci rumah, terus jalan (jalan lagi, seharian ini kayaknya aku jalan kaki mulu).
Sampe depan jalan poros, pete-petenya ngga ada, tumben ngga ada yang lewat. Waduh, nyampe kosan jam berapa ini, pikirku. Debu di mana-mana, matahari masih menyengat padahal udah jam 5-an. Huufth, 10 menitan menunggu akhirnya muncul juga si mikrolet biru itu.
Alhamdulillaah ngga kena macet yang bikin naik tanduk, lancar-lancar aja perjalanan hari ini.
Pas nyampe kosan udah maghrib, shalat trus online, eh ada smsnya k' Sadli, katanya mau datang berkunjung, terpaksa keluar nyari es batu (hehe, ngga ikhlas banget).
Jam 8-an dia datang, alhamdulillaah ada Amhy yang nemenin ngobrol di bawah jadi ngga kaku-kaku amat obrolan tadi.
Hahah, ternyata si bro yang satu itu masih kayak dulu, ngga ada yang berubah.
Awalnya masih pengen lama-lama ngobrol tapi keburu ditelpon sama temannya, temanku juga, mau minta dianterin ato apalah, pokoknya sambil neguk, pasti ditelpon lagi, huufth...
Mau ngga mau seruput minum cepat-cepat trus kebur deh.
Eh, dia bawain kue lebaran juga, padahal kemarin bercanda doang mintanya, tapi ngga apa-apalah, rejeki jangan ditolak, heheh.


Sabtu, 01 September 2012

Linglung di Mall

Tadi pagi ada book signing novelnya mba Dee di Gramedia MP jam 11.
Janjian sama dek Ana (junior di SMA) ketemu di Gramed. Berangkat jam setengah 10 nyampe di sana setengah 11, hahah, Gramednya masih tutup pemirsa.
Ana belum datang juga, saya keliling depan Gramed aja dulu, mencoba menelpon si kakak, tapi ngga diangkat. Mau baca buku di luar tapi malas juga jadi mondar-mandir gak jelas di depan Gramed.
Gak lama kemudian, Gramednya udah buka, pengunjung pun berantusias masuk, ada yang datang hanya sekedar buat book signing, ada juga yang cuma mau ketemu artis.
Stengah jam menunggu, akhirnya si Ana datang, trus gak lama kemudian mba Dee dan rombongan juga datang.
"Wow", kata itu yang langsung keluar dari mulutku, "Mba Dee cantik banget". Aku ngga tahu juga ternyata rombongan mba Dee itu artis yang main di film Perahu kertas, heheh, maklum, aku belum nonton filmnya.
Sebenarnya hari ini diajak nobar sama Icha dan Anchy tapi aku lagi kere banget jadi gak ikutan.
Beberapa menit setelah mba Dee dan rombongan masuk, acarapun segera dimulai.
Kirain, yang datang itu cuma dikit, ternyata banyak banget, ngantrinya lama banget dan panjang.
Wah, ini moment langka lho, heheh, jarang-jarang bisa ketemu, poto, book signing, dan cipika cipiki sama penulis novel (katro banget dah gue).
Sempat poto-poto juga sama mba Shareena dan yang jadi Luhde, hihihih...
Yang paling seru nih, orang-orang dalam Gramed ngga mau kalah juga sama pengunjungnya, hahaha...
Karena sudah ngga tau lagi mau ngapain sama Ana, jadi kami keluar dari Gramed, mau pulang tapi makan dulu di KFC, laper banget ngga makan dari semalam.
Habis dari KFC, Ana langsung cabut, aku masuk supermarket beli something.
Pas mau pulang, kok tiba-tiba saya jadi linglung ya, bingung nyari jalan keluar buat nunggu pete-pete. Sempat keliling nyari jalan, eh malah muncul di belakang MP, akhirnya aku jalan muter, kelilingi halaman MP dari belakang ke depan, panas banget lagi, huhuhu.
Sumpah, sudah beberapa kali aku datang k mall ini, belum hapal-hapal juga, hahah, gini nih kalo keseringan nebeng jalan.
Eh, tadi dapet ole-ole gelang dari Ana, cantik, heheh..


Jumat, 31 Agustus 2012

Berkata yang Baik

Tadi pagi, iseng-iseng aku menulis status di twitter, si "bijak" lagi datang.
Aku nulis kayak gini "Biasakan berbicara yang baik-baik, yang tidak nyakitin perasaan orang lain. Bercanda jangan sampe bikin nyesek juga."
Sebelum aku nulis status tersebut, teman-teman di twitter lagi bercanda-bercanda di akun @MentiongKi yang memang gokil postingannya. Emang kadang ngga wajar sebenarnya tapi teman-teman suka banget ngejek (tapi masih status bercanda) buat seru-seruan.
Ada juga yang habis berantem di FB gara-gara kata-katanya yang kurang enak dibaca di koment.
Sebenarnya, pokok masalahnya adalah sekedar bercanda doang tapi ya menurutku, emang ada yang sedikit kelewatan bercandanya.
Pas habis baca twitku, temanku yang ngikutin akun mensyen-mensyen itu dan yang habis berantem di FB langsung kalang kabut karena yang jadi korban dari seru-seruan itu bersama saya saat itu. otomatis, mereka beranggapan si temen aku ini curhat mengenai keisengan dan koment-koment yang ditujukan kepadanya.
Boro-boro nge-sms tapi ngga dibalas, aku juga ngga tau persis kenapa, tapi sebenarnya temanku yang jadi korban keisengan itu ngga marah kok, emang dia sengaja ngelakuin itu, mau balik ngerjain juga katanya.
Aku sih cuma menahan tawa membaca silat lidah mereka yang super duper gokil.
Ada yang terjebak dengan statusku di twit, hehehe...