Senin, 20 Januari 2014

Baru Tahu Arti Namaku

Kemarin, pagi-pagi tiba-tiba terlintas di benak saya sebuah pertanyaan yang sering sekali saya abaikan selama ini. Iya, mengabaikan pertanyaan yang sebenarnya dari dulu ingin saya tanyakan ke bapak.
Seingatku bapak hanya pernah menceritakan bahwa pada saat saya lahir ada seorang dokter yang ingin sekali memberikan nama untuk saya karena dokter itu tahu bahwa saya adalah anak perempuan pertama yang ada di keluarga saya, secara nota bene saudara-saudara dan sepupu-sepupu saya waktu itu cowok semua. Apa hubungannya coba? Hahah, entahlah.
Oke, kembali ke cerita dokter itu tadi. Bapak waktu itu katanya memang sudah mempersiapkan nama untuk saya walaupun saat itu beliau belum tahu kalau anaknya yang akan lahir adalah seorang perempuan. Saking pengennya anak perempuan kali yak, maklum 2 kakak saya adalah laki-laki. Ngga jadi pake nama yang dari dokter tersebut, tetap dengan nama  yang dipilih bapak :)
Di balik cerita itu, saya tidak pernah tahu kenapa bapak memberi saya nama "Fatmawati Samad". Saya hanya mencoba menerka-nerka, mungkin karena saya lahir pada bulan Agustus dan bulan itu bulan kemerdekaan negara Indonesia, yang jahit bendera negara ini adalah ibu Fatmawati, ya kali aja bapak ingin anaknya seperti beliau, kelak dewasa anaknya berguna bagi nusa dan bangsa. Kalau nama belakang saya "Samad" itu nama bapak saya :)
Akhirnya pertanyaan itu tenggelam oleh waktu, namun keisengan saya kemarin pagi membuahkan hasil. Searching di Google (thanks mbah :D), akhirnya nemu juga artinya (langsung kegirangan, hihihi).

Ternyata, nama Fatmawati itu berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya bunga teratai atau lotus. Wah, jadi ingat kutipan yang berbunyi "jadilah seperti bunga teratai yang dimanapun dia berada selalu memancarkan keindahan."
Lalu usut punya usut, ternyata ada filosofi bunga teratai rupanya. Jadi senyam senyum sendiri bacanya.
Ya, semoga diri ini bisa tetap berbuat baik kepada orang lain.

Kamis, 09 Januari 2014

Self Note

Merasa malu saja terhadap diri sendiri. Aplikasi ilmu yang saya dapatkan di lingkaran tarbiyah tidak ada action-nya sama sekali.
Hatiku terlalu kotor sepertinya sehingga cahaya-cahaya kebaikan sulit menembusnya. Ah, sampai kapan harus bertahan seperti ini?
Kadang merasa nyesek sendiri.
Huufth...

Selasa, 07 Januari 2014

Pertemuan yang Kesekian

Kita bertemu lagi hari ini, tanpa rencana. Saya yang mengirim pesan duluan padamu karena kebetulan sedang ada di kampus. Rasanya hatiku merasa aneh jika belum bertemu denganmu sebelum pulang. Walau obrolan kita yang tak pernah panjang, walau hanya saling menatap, walau hanya saling melempar senyum asalkan saya bertemu kamu.
"Kamu sangat merindukanku?", tanyamu pelan.
Saya hanya tersenyum, tak perlu saya menjawabnya, sudah jauh-jauh hari saya mengatakannya namun tak pernah kamu balas. Awalnya saya merasa kecewa karena pesan-pesanku selalu kamu abaikan. Namun saat kita bertemu, semua rasa kecewaku itu pergi entah kemana.
Kamu selalu bisa membuat rinduku menjadi sangat sesak walau kamu ada berdiri di hadapanku, duduk bersebelahan denganku. Saya tak tahu mengapa saya selalu saja merindukanmu padahal jelas-jelas kamu ada di hadapanku, duduk di sebelahku, berbicara sepatah kata denganku.
Sore tadi kamu menutupi wajahmu dengan kedua telapak tanganmu, kamu malu bertemu denganku karena kepulanganmu dari luar kota membuat kulitmu gelap terbakar sinar matahari. Saya hanya tersenyum awalnya, lalu mengejek dan menghiburmu.
Saya tidak pernah menilai kamu dari fisikmu, malah saya senang dengan kulitmu yang sekarang, gelap karena saya bisa memanggilmu dengan sebutan "jelek", hahah. Itu cuma candaan kok, tak usah khawatir rasa suka saya akan berkurang.
Terima kasih untuk sore yang begitu indah, katamu. Saya juga merasakan hal yang sama.
Pertemuan yang terbilang hanya beberapa kali sebulan, komunikasi yang kini mulai berkurang, semoga itu bukan menjadi penghalang atau masalah di antara kita berdua.

Kamis, 02 Januari 2014

Planing (?)

Hari kedua di bulan Januari tahun 2014.
Saya belum menuliskan rencana-rencana apa yang ingin saya lakukan di tahun ini. Entahlah, saya masih bingung juga. Hahaha, sikon masih belum stabil. Sabar ya Fath..
Hanya berharap semoga saya tetap sehat, tidak gampang drop, walaupun sakit itu tidak bisa saya hindari sepenuhnya.
Banyak yang menargetkan nikah tahun ini. Saya? hahah, dan lagi saya hanya bisa tesenyum atau  bahkan tertawa. Kenapa? Ya, karena saya juga belum tahu jodoh saya siapa.
Memang ada seseorang yang dekat dengan saya saat ini, tapi ya saya yakin dia jodoh saya kalau dia mengajak saya menikah *oups Hahaha
Untuk sekarang, saya hanya melakukan apa yang bisa saya kerjakan. Rencana-rencana hidupku tahun ini saya serahkan sepenuhnya sama Allah. Tapi bukan berarti saya hanya duduk diam di rumah. Usaha juga lah.
Tahun 2014, 7 bulan lagi usia saya 24 tahun. Huwaaah, belum ada progress sama sekali rasanya. Amalan-amalan masih banyak kurangnya. Harus lebih bersemangat untuk memperbaiki diri, setidaknya amalan-amalan rutin yang saya kerjakan bisa bertambah. Rugi banget kan kalau punya banyak waktu lowong tapi ngga dimanfaatin untuk menambah ibadah-ibadah sunnah, amalan-amalan sunnah, nambah-nambah hafalan atau paling tidak muroja'ah hafalan yang sepertinya sudah mulai menghilang di ingatan.
Semangat sajalah..
Fighting!!