Sabtu, 29 Desember 2012

#Ceracau

Berharap kemarin itu terakhir aku menangis mengenang semua lukaku.
Tak ingin lagi mengikuti jejakmu yang tak pernah kau harap itu aku.
Aku ingin berjalan bebas, walau ada kamu tapi tak ingin berjalan beriringan denganmu.
Biar semua rindu kusematkan pada lembaran-lembaran goresan tinta hitam di jeda asaku.

Sejuta senyum menantiku di sana.
Ada bayangan orang lain yang akan menemaniku dalam perjalanan rasa.
Aku ingin menikmati senja di pelataran pantai.
Menjelajahi waktu tanpa ditemani sepi

Rabu, 26 Desember 2012

Memorian

Malam semakin larut, sepi yang menemaniku tak kunjung beranjak.
Rinai hujan telah lewat, bergantikan udara dingin yang merasuk sampai ke tulang.
Masih tentang sajak-sajak rindu berbaris asa.
Hei, kamu ke mana?
Aku sendiri di gelap ini.
Kupeluk erat bayangmu yang kini mulai memudar.
Air mataku luluh.
Hatiku remuk.
Biar, biar kusematkan rindu pada titah yang tak bertuan.
Tak kuhapus jejakmu di memoriku.
Ah, aku masih ingin menikmati suara merdumu, tatapan hangatmu, meski hanya mimpi.
*Masih tentang kamu.

Jumat, 21 Desember 2012

Terbiasa [Tanpamu]

Ketika harus mulai [lagi] terbiasa dengan rutinitas yang walau itu-itu saja. Kubiarkan diriku menghela napas sejenak. Mencoba meresapi semua yang terjadi beberapa bulan yang lalu sampai detik ini. Ya, kini aku mulai lagi berteman sepi sejak hari itu dan entah sampai kapan, aku tak tahu.
Walau rasa rindu itu masih tetap ada untukmu, tapi cukup hanya sebuah rindu. Rasa suka itu memang sudah memudar perlahan terbawa waktu yang terus bergulir, namun entah wajah dan suaramu kadang masih jelas ada di hadapanku.
Aku masih di sini dengan segudang asa yang tak tahu ke mana ujungnya. Dengan segudang rindu yang ku tak tahu harus kemana berlabuh. Cukup sepi yang bisa menghiburku malam ini.
Dan memang, harus terbiasa, tanpamu.

Senin, 17 Desember 2012

16 Desember With Them [Sahabat 5 cm Makassar]

At Desa Nelayan, Kel. Untia, Kecamatan Biringkanayya Makassar.



Capek dan lelah terbayarkan di tempat ini. Senang bisa menghabiskan waktu bersama kalian, orang-orang hebat bin keren.

Jumat, 14 Desember 2012

Hujan di 14 Desember

Cumolo nimbuzz menyapa riak-riak senja di kaki horizon.
Angin menari-nari riang mengarak awan.
Tetes demi tetes air langit turun ke bumi.
Tanah mulai tersenyum, bercumbu dengan rumput yang bergoyang.
Kuhirup petrichor lekat-lekat.
Ah, nikmatnya merasuk sampai  ke ubun-ubun.

Langkahku kupercepat.
Hei hujan, aku tak bisa bermain denganmu hari ini.
Engkau mulai cemberut saat payungku terbuka.
Biar kunikmati saja suara nyanyian merdumu hujan.
Sembari sepi dan rinduku bertemu.
Kupejamkan mataku mengingat semua memori kenangan itu.

Selasa, 11 Desember 2012

Empty's Heart

Malam mulai memeluk sepiku.
Denting jam terus bergulir.
Aku ingin ada jeda di hela rinduku.
Menyepi di sudut kamar.
Memandangi langit yang bertabur bintang.
Sungguh temaram kesendirianku.
Mengukir jejak di lembaran-lembaran usang.

Sesekali hanya menatap nanar.
Menatap punggungmu yang semakin menjauh.
Bayanganku tak bisa mengejarmu.
Aku mematung.
Langkahku sudah beku.
Hatiku mulai dingin menusuk ke rongga dadaku.
Mulutku membisu, diam seribu bahasa.

Tak bisakah kamu berlama-lama di sini?
Menemaniku memecah sepi.
Kurindukan riuh tawa riangmu.
Kurindukan suaramu.
Ah, ternyata aku masih saja di sini.
Berteman dengan sepi.
Berteman dengan imajin yang kubangun sendiri.

Minggu, 09 Desember 2012

Nah Lho --!

Hmmmh, aktif di dunia maya punya warna tersendiri buatku.
Beberapa situs akun jejaring sosial yang aku punya, dengan menggunakan nama yang sebenarnya (ngga pake nama alay ato nama samaran).
Ada suasana berbeda yang mulai aku rasakan, saat terpilihnya ketua KPK yang baru --!
Bagaimana tidak, nama belakang pak Abraham sama dengan nama belakangku "Samad".
Awalnya sedikit risih sih kalo ada yang nanya.
"Eh, kamu adiknya pak Abraham Samad?"
"Hubungan kamu dengan pak ketua KPK apa?"
"Hai, ibu ketua KPK."
"Samad itu apa? Marga kamu ya? Keluarga sama pak Abraham?"
Hahahah, tapi semakin lama aku merasa enjoy, ya, sebagai bahan bully-an, ngga apa-apa deh.
Mungkin itu cara tersendiri buat mereka untuk akrab denganku, ato mengingat namaku.
Let's have fun ^_^

Jumat, 07 Desember 2012

Keep Smile

Hari ini rasanya pengen nangis, syukur aku bisa berdamai dengan rasaku.
Hampir saja setitik kristal itu keluar.
Salahku yang terlalu ceroboh dan tergesa-gesa.

Ambil hikmahnya sajalah.
 #tragedi autoklaf

Kamis, 06 Desember 2012

List Tahun Depan [insya Allah]

Hmmh, akhir tahun di penghujung mata.
Alhamdulillaah hampir setahun ini banyak pengalaman seru yang aku alami.
Mulai dari perjalanan hati, perjalanan ibadah, dan perjalanan rasa.

Sekarang, mulai menyusun list lagi buat agenda tahun depan.
Huwaaah, pengen banget semuanya bisa terwujud.
Mencoba ngumpulin budget buat perjalanan rasa tahun depan.
Tapi, semuanya setelah aku meraih gelar S. Si. itu, aamiin.
Sekarang musti fokus dulu sama penelitian, skripsweet, dan ngumpulin jurnal-jurnal buat mendukung jalanku ke sana.
SEMANGAT FATH!
Bismillaah.

Rabu, 05 Desember 2012

Sore Kelabu

Sesekali kumengenangmu dengan menikmati senyuman langit sore di kala senja.
Aku masih dengan langkahku, berjalan menyusuri hamparan rumput hijau sepanjang sisi jalan.
Deru suara mesin masih tetap bernyanyi beramai-ramai.
Dimana hariku tak lagi sama.
Hatiku tak ingin pergi meninggalkan segudang rindu di dadaku.
Sesekali kuhirup dalam-dalam udara yang ada di sekelilingku.
Ah, semua sudah berlalu.
Aku mempercepat langkahku, bergegas.
Aku ingin mendahului bayanganmu, meninggalkannya di belakang.
Aku tak ingin menoleh ke belakang dan tak ingin kembali ke jalan itu.

Aku masih berteman sepi sampai hari ini dan masih ingin tetap menyepi.
Rasaku, aku ingin berdamai dengannya.
Aku ingin membujuknya agar dia tetap baik-baik saja selama aku berteman dengan sepi.
Aku tak ingin sore kelabu ini mengundang setitik berlian di kelopak mataku.

Selasa, 04 Desember 2012

Lirik Lagu [yang bikin] Jleb

"Rindu ini kian menggema, sampai di ujung luka." (Temaram-Fiersa Besari)

"Rindu ini meradang, tak berarah dan tak hilang.
Kemana harus melangkah, sementara kita tak berkisah." (Kisah Semu-Fiersa Besari)

"I'm not okay, but I'll be just fine without you.
You broke my heart, but I'll be just fine without you." (Glimpse-Fiersa Besari)

"Di sisi gelap merindu. Terbata untuk memulai.
Biar kubasuh perihmu, meski tak berbalas apapun." (Kala-Fiersa Besari)

Cukup mewakili perasaanku malam ini.
^_^

Senin, 03 Desember 2012

Untitled

Aku masih berteman sepi.
Sepenggal kisah dalam episode rindu yang tak kunjung usai.
Langit-langit jingga berhias tatapan sendu dari lantai kamar.
Sesekali kutengok daun yang berbisik kepada angin dari balik jendela.
"Hei angin, bantulah gadis itu menyampaikan rindu kepada pemilik titah hatinya."
Sesekali aku tersenyum membuka lembaran memori di catatan usang itu.
"Ah, langkahku harus lebih cepat. Ingin kubertemu langsung denganmu nanti."
Kututup lembaran usang itu, hujan kali ini dengan senang hati menemaniku.
Memecah sepiku, bertabuh rindu di sudut hatiku.
Kunikmati episode sepi kali ini, karena ada kamu, hujan.

Minggu, 02 Desember 2012

Mereka [Begitu dekat, Begitu Nyata]

Aku, yang boleh dibilang mahasiswa yang ngga ada kesibukan di luar, yang sehari-hari cuma kampus dan kosan, laporan dan tugas kampus, atau hanya sesama teman-teman kampus menjadi atmosfer sehari-hari selama beberapa tahun mengecap bangku kuliah.
Tiba-tiba belakangan ini, aku begitu asyik menikmati dunia baruku. Di sela-sela jeda antara aku dan proposal, aku dan penelitian, aku dan teman-teman kampus, aku dan teman-teman di kosan, aku bertemu dengan mereka.
Sebuah pertemuan yang [awalnya] kupikir hanya sebuah pertemuan tanpa makna, perkenalan biasa hanya sekedar untuk membahas sebuah agenda, atau hanya sebuah diskusi biasa. Tapi, setelah bertemu dengan mereka, ngobrol dengan mereka, dan buat project berbagi dengan mereka,  satu hal yang kugaris bawahi, mereka adalah orang-orang hebat.
Mereka...
Mereka sibuk seperti orang kebanyakan.
Mereka mahasiswa seperti mahasiswa kebanyakan.
Lalu di mana keistimewaan mereka yang nyatanya seperti itu?
Mereka, yang mengorbankan jam istirahat, waktu lowong, pulsa, materi, demi sebuah komunitas berbagi.
Imbalan?
Mereka tidak pernah mengharapkan imbalan.
Mengeluh?
Tak satu pun dari mereka yang pernah kudengar berkeluh kesah karena lelah dan waktu yang ia korbankan.
Mereka.
Aku banyak belajar dari mereka, salah satunya adalah mendapatkan sebuah defenisi sederhana tentang apa itu bahagia.
Ya, aku bahagia jika bertemu dengan mereka.
Mereka yang begitu dekat, begitu nyata.
Teman, sahabat, guru, motivator, inspirator buatku.
Dan aku selalu merindukan kehadiran mereka, selalu menunggu kapan bertemu dengan mereka. Iya, mereka, teman-teman dari komunitas SIGI-Sahabat Indonesia Berbagi.
*Thanks buat teman-teman SIGI seluruh Nusantara
*Special Thanks buat teman-teman SIGI-Makassar, I'll always miss you all :)