Senin, 24 November 2014

Temu Kedua Setelah Kita Menjadi Kau dan Aku

Sebelumnya kita memang sempat balas-balasan tweet di Twitter, kamu minta sesuatu yang saya posting di IG. Saya meng-iyakan saja karena toh apa salahnya. Meski saya sempat konfirmasi bahwa saya belum tahu kapan ke Makassar, tapi akhirnya saya memutuskan untuk segera saja karena takut buah mangga di rumah habis.
Malam sebelum esok, saya memberi tahu lewat pesan singkat di hape, ternyata dia balas di WA. Memang malam itu jaringan GPRS di rumah sedikit rewel, lalu akhirnya dia balas di hape lagi. Obrolan yang akhirnya menjadi panjang banget yang saya akhiri dengan pamit tidur.
Esoknya.
Dia nge-WA lagi, minta saya infokan kalo saya sudah di sekitar kampus. Lalu akhirnya bertemulah (lagi) saya dan dia. Ya, mesti sedikit canggung bertemu lagu dengannya, tapi saya masih bisa tetap kalem. hahahah.
Sempat ngobrol sebentar lalu dia menawarkan tumpangan, mengantar saya ke pintu 2. Awalnya saya menolak karena ya siapa tau saja basa-basi tapi ya saya iyakan saja. Sempat memperhatikan dia melihat sikon di sekitar halte depan workshop, mungkin takut ke-gepp kali ya sama teman-temannya. Hahahah. Mungkin dia berpikir hari Ahad, ngga bakalan ada temannya yang berkeliaran di kampus jadi berani saja ngantar saya. But it just my opinion, prasangka saja sih. Hihiihih
Berjarak sedekat itu untuk beberapa menit, mencium aroma tubuhnya yang khas, sepertinya parfumnya tak pernah diganti. Hihihi
Ngobrol sedikit di atas motor lalu terdiam lagi. Saya hanya menoleh sebentar dan mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan dia.
Lalu obrolan berlanjut lagi di WA sampai dia yang duluan pamit tidur.
Huufth...
Saya sudah baik-baik saja sekarang, semoga.

Tidak ada komentar: