Kamis, 19 Juni 2014

[ke]Pergi[an]

Perihal kepergian, entah selalu membentuk ruang kosong di hati.
Seberapa luas kebesaran hati merelakan kepergian pun tak bisa dijabarkan.
Hanya si pemilik hati yang tahu.

Kepergian pun selalu menyuguhkan jarak, memintal rindu.
Kau hanya harus bersabar saat rindu menghujanimu namun kau tak bisa apa-apa kecuali menampungnya.
Walau mungkin harus berbentuk butiran bening di pelupuk mata.

Tak bisakah kau tinggal di sini saja, di sisiku?
Melihat punggungmu menjauh rasanya mengoyak harapanku.

Sebab kepergianmu membuat separuh hatiku ikut pergi.

Tidak ada komentar: